Pemadaman listrik merupakan penghambat dan musuh bagi pekerja proyek. Pasalnya, semua peralatan yang digunakan dalam proyek di era sekarang hampir semuanya digerakkan dengan tenaga listrik. Jika terjadi pemadaman listrik, tentu bakal ada banyak aktivitas proyek yang terhenti. Untuk menghindari kerugian, ada baiknya bagi Anda menyiapkan genset untuk proyek.
Jenis-Jenis Genset
Jika dirasa sudah memahami pentingnya mengadakan genset dalam proyek Anda, ada baiknya untuk mengetahui jenis-jenis dari genset sebelum membelinya. Berikut informasinya.
- Mesin Genset Diesel
Genset ini menggunakan bahan bakar solar. Kelebihan dari genset bermesin diesel ini, salah satunya, adalah energi listrik yang dihasilkan cukup besar dibandingkan jenis genset lainnya, tetapi sayangnya lebih berisik.
2. Mesin Genset Bensin
Jenis genset ini bisa dikatakan lebih umum digunakan di sektor-sektor, seperti swalayan, rumah sakit, atau restoran; Anda juga bisa menggunakannya untuk proyek. Genset ini lebih populer karena daya listrik yang dihasilkan lumayan besar, minim biaya perawatan, relatif murah, dan tak terlalu bising dibanding genset bermesin diesel.
3. Genset dengan Bahan Bakar Gas
Untuk mengoperasikan genset jenis ini memerlukan bahan bakar dari gas LPG. Emisi yang dihasilkan pun lebih kecil dibanding genset bermesin diesel dan besin, tetapi harganya lebih mahal.
4. Genset Standby
Jika Anda tak ingin repot-repot menghidupkan genset terlebih dahulu atau ingin pekerjaan konstruksi Anda berjalan tanpa henti dalam waktu yang, genset jenis ini cocok untuk itu. Pasalnya, genset ini dirancang untuk selalu siap jika terjadi pemadaman listrik. Saat itu terjadi, otomatis genset akan hidup.
Kapasitas Genset untuk Proyek
Jika berbicara mengenai daya cadangan yang dibutuhkan untuk mengaliri listrik ketika sumber utama mati, Anda harus menyimak bagian berikut supaya genset untuk proyek yang Anda beli mampu memenuhi kebutuhan. Berikut informasinya.
- Kapasitas Utama
Genset jenis ini bisa mengalirkan listrik sebesar 100% dari kapasitasnya, tetapi ada baiknya tidak digunakan lebih dari 8 jam per hari. Jika ingin lebih lama digunakan, ada baiknya beban listrik yang mesti dihasilkan berkisar 60%-70%.
2. Kapasitas Berkelanjutan
Sesuai namanya, genset berkapasitas berkelanjutan bisa mengalirkan listrik secara terus-menerus tanpa henti, kecuali di waktu perawatan. Untuk beban daya yang bisa ditanggung sebesar 90%-95% dari kapasitas utamanya.
3. Kapasitas Siaga
Bila Anda jarang menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan dalam proyek, ada baiknya menggunakan genset berkapasitas siaga. Beban listrik yang bisa ditanggung adalah sekitar 5%-10% dari kapasitas utamanya, tetapi tidak baik digunakan terlalu lama, termasuk menanggung bebas di luar kapasitas siaga yang tersedia.
Itulah beberapa informasi mengenai jenis dan kapasitas genset untuk proyek. Informasi tersebut bisa Anda pakai ketika sedang mempertimbangkan genset mana yang mesti dibeli atau disewa untuk memenuhi kebutuhan proyek. Dengan begitu, Anda tidak salah pilih.